perempuan

perempuan dalambenak saya adalah sosok yang begitu misterius. Ini baru saya pahami setelah dua belas tahun membina hubungan keluarga. Dulu, ketika saya masih berstatus sebagai seorang anak dari seorang ibu, perempuan dalam benak saya adalah sosok yang begitu lembut, anggun, penuh kasih, pemahaf. Seperti tanah, ia menerima segala sesuatunya tanpa ada keluhan. Begitu mulia sosok perempuan dalam benak saya. Ketika ibu meninggal, saya kehilangan perempuan idola. tidak ada tanah lagi rasanya untuk tempat berpijak. Hidup rasanya mengambang. Rindu sosok perempuan dalam satu atap selalu menjadi kegelisahan. Maka jatuh cintalah saya pada sosok perempuan yang tentunya lebih muda usia. Sederhana sekali harapan saya pada perempuan kekasih yang saya pinang menjadi seorang istri ; pengganti seorang ibu yang hilang. Dalam proses percintaan kami, sepertinya saya telah menemukan sesuatu yang hilang itu. Keputusan diambil, saya harus satu atap dengan kekasih memalui permakluman yang sah ; sebuah pernikahan. Seperti puisi nyanyian damai, hidup penuh canda, birahi bergolak, musim bunga sepanjang waktu.Persilangan telah membuahkan hasil, anak - anak aroma cinta. Waktu mengambil peran selagi kita lengah. Saya lengah. Perempuan saya telah berselingkuh dengan waktu. Ia terpengaruh, terpengaruh oleh musim gugur, terpengaruh oleh bencana alam, terpengaruh berita buruk televisi, terpengaruh gunjingan tetangga. Ya ibu, dimanakah sosokmu yang kuletakan pada bagian yang terdalam pada nurani istriku. Waktu melemparkan aku menjadi seorang siswa kelas satu sekolah dasar, belajar mengeja huruf dan perlahan -lahan menyambungkannya menjadi sebuah kalimat. Kelu dan pilu. Betapa tersiksanya belajar membaca. Tahun pertama musim gugur aku baru bisa membaca ; perempuanku seperti pasar pagi. Tahun kedua musim gugur perempuanku seperti supermarket. Kini memasuki musim hujan, perempuanku bagai banjir bandang, menerjang segala apa adanya, melibas tubuhku yang sudah mulai ringkih ditelan waktu kerja. Menjelang tahun ketiga, saya telah lancar membaca kalimat, membaca satu buku penuh, mengerti sebuah jalan cerita bahwa judul dan ending satu paket. Tapi pahamkan saya tentang perempuan ? Misteri. Perempuan adalah teka teki. Dalam perih yang menganga, saya merindukan jawaban. Tapi itu tidak akan pernah terjawab karena perempuan...........

1 komentar:

Unknown mengatakan...

saya percaya perempuan misteri, kadang menjadikan kita perkasa dan berkuasa. Tapi bisa saja menjadi hina dan terlunta.