anugrah

sial benar hari ini. kenapa saya sempatkan diri mendengarkan lagu ebit. saya jadi terbawa kesedihan yang mendalam atas diri saya yang lain, diri saya yang menjadi tetangga, menjadi anak - anak telanjang ditrotoar, gelandangan didepan toserba, oarng - orang yang dalam kapasitas tak jelas, seperti pribadi saya yang tak jelas. anugrah dan bencana bukanlah kehendaknya tapi kita tidak dalam waktu dan tempat yang tepat. berbahagialah kita yang dalam keadaan sadar bisa membicarakan kesedihan karena jarang orang membicarakan kegembiraan bersamaan dengan uluran tangan sosialnya membantu teman teman, tetangga, masyarakat sekitarnya tanpa tujuan politik.

pemilu

Pemilu aksesorisnya adalah keributan.. Apakah semua jenis pesta selalu menyisakan keributan pada berakhirnya? Tergantung sang penyelenggara, tergantung tamu yang diundang, tergantung suguhan yang dihidangkan, tergantung tujuan tamu yang datang, tergantung semua aspek yang anda pikirkan yang logikanya kearah disharmoni. Dan saya berpikir seperti itu, bahwa pesta selalu menyisakan sampah disharmoni.

Pemilu mengundang partai politik beserta pengikutnya dengan tujuan yang jelas mengisi posisi parlemen, bermaksud mewakili kepentingan rakyat atas pengelolaan negara demi kemakmuran,keadilan, kesejahtraan......... dan sebagainya yang baik dan enak untuk rakyat. Benarkah.?

Melihat prilaku para undangan dalam pesta pemilu menimbulkan keraguan atas tujuannya untuk memeriahkan pesta rakyat yang katanya demokrasi yang mana awalnya punya keinginan yang luhur malah menjadi amburadul.

Mari kita diskusikan bersama bagi yang mau berbagi cerita dan uneg – uneg.